Jumat, 01 Mei 2009

GETARAN HATI


Sejenak ku hirup udara segar

Perlahan jiwa yang lusuh

Mengelus dengan usap tangan

Saat pesona memancar

Semua menelan melingkari alam

Akhir bibir tak mampu berkata

Berpijak mengerut dahi

Aku lepaskan pandangan

Untuk menatap dan mendengar

Desir angin yang terasa sejuk

PENGORBANAN


Menyerahkan Segala Harapan
Tuk menoleh daun pintu
Mencari batas tanpa lidah kepalsuan
Menanti hari demi hari
Bayangan belum berakhir
Ada cahaya emas menjilat bumi
Penuh getir tersendat- sendat
Rasa pahit terpadu, berbaut dan berbaur
Semua telah berlalu dari reruntuhan
Misteri tanpa asa tenggelam dari khayalan
Demi menyibak tirai damai...

Sabtu, 21 Februari 2009

Kampus Tercinta

by : kheu"

Tak terasa dua tahun sudah ku lalui hari – hariku di Universitas Islam Negeri Bandung. Rasanya begitu cepat waktu bergulir, namun tak bisa ku sangkal begitu beratnya hari-hari yang kujalani. Dulu tak terbesit sedikitpun dalam pikiranku bahwa aku akan kuliah di jurusan ini, jurusan yang kini begitu populer,,, jurusan yang saat ini diminati olehbanyak orang. Dulu aku telah merencanakan matang – matang apa yang menjadi cita–citaku, dan telah aku rencanakan akan kulanjutkan kemana sekolah ku. Namun manusia hanya bisa berencana, tetapi Allah lah yang menentukan. Dan aku tahu tidak selamanya apa yang kita harapkan bisa selalu terwujud, karena mungkin apa yang kita harapkan itu bukan yang terbaik untuk kita. Mungkin semua ini memang sudah menjadi keputusannya, dan mungkin ini adalah jalan yang terbaik yang diberikan oleh-Nya.

Kali ini akan kuceritakan perjalanan ketika kuliah baru dimulai hingga dua tahun terakhir ini. Semula semua ini kulalui dengan keterpaksaan, bahkan aku menyalahkan keadaan, keadaan yang tidak berpihak padaku. Cita–cita itu selalu saja membayang- bayangiku, dan semangatku untuk mengejar impian itu tidak pernah padam bahkan sampai saat ini. Awal masuk perkuliahan memang terasa begitu berat, apalagi tak ada satu pun mata kuliah yang aku sukai. Sering kali aku mengeluh pada diriku sendiri, bahkan terkadang kesedihan selalu saja membayangiku. Yang membuatku bertahan hanyalah kedua orangtuaku, aku kuliah di universitas itu hanyalah untuk membahagiakan mereka. Namun seiring bergantinya waktu, perlahan–lahan kurasakan perbedaan. Rasanya kini keterpaksaan itu mulai menghilang, dan kesedihan itupun tak pernah datang lagi. Keterpaksaan itu kini telah berubah menjadi kenyamanan,,,, ya itulah yang kini aku rasakan…. Entah sejak kapan kenyamanan itu mulai terasa, dan kini kegembiraan selama kuliah mulai dirasakan.

Sepertinya aku mulai menyukai kampus itu,,, tempat dimana aku menimba ilmu saat ini. Aku menyukai semua yang ada di kampus itu, mulai dari ilmu-ilmu yang aku dapat hingga teman–teman yang mengelilingiku. Semua itu yang memberiku motivasi hingga saat ini. Aku sadar bahwa kini aku sudah bisa menerima semuanya, itu ditandai dengan kecintaanku terhadap kampus tempat aku berkuliah. Tujuanku mulai berubah, semula aku bertahan hanya untuk menyenangkan kedua orangtua, tapi kini aku bertahan karena aku mulai menyukai jurusan ini, aku bertahan untuk diriku sendiri, aku ingin mendalami ilmu yang kini sedang aku timba… Tentunya tujuan untuk membahagiakan kedua orangtua pun tidak terlepas begitu saja. Dan tujuan yang paling utama adalah semata- mata hanya karena Allah S.W.T.

Seharusnya aku bersyukur dengan apa yang telah aku dapat saat ini, bukannya malah menyalahkan keadaan terus-menerus dan tidak menerima nikmat yang telah didapat. Banyak orang yang ingin melanjutkan sekolahnya ketingkat yang lebih tinggi, namun keadaan tak mendukung keinginan mereka. Seharusnya hal itu bisa menyadarkanku, dengan begitu aku akan selalu bersyukur karena hingga saat ini aku masih bisa meneruskan pendidikan ke tingkat yang lebih lanjut. Selama ini keegoisan memang telah membutakan hati dan pikiranku.

Mungkin impianku yang dulu memang belum tercapai, namun aku akan terus berusaha dan berdoa semoga suatu saat nanti cita- cita itu akan tercapai. “Bukankah cita–cita tak akan sirna selama harapan masih terus menari di kuil hati”, itulah yang pernah diucapkan oleh salah seorang temanku. Dan kata-kata itu pula yang menjadi support untukku...

Diakhir tulisan ini akan saya selipkan beberapa kata mutiara yang pernah saya baca dari buku serta media masa.

“ Saya belajar,

Bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya,

Tetapi saya harus bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan...”


“ Saya belajar,

Bahwa saya harus memilih

Apakah menguasai sikap dan emosi

Atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya…”


“ Saya belajar,

Bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan

Kecuali jika saya ingin sakit hati…”